Monday, August 13, 2018

I've Been Killing Slimes For 300 Years - Chapter 23 Bahasa Indonesia

Chapter 23 - Jamur Beracun


“Masih ada jamur yang lebih enak dimakan. Selanjutnya adalah Rainbow Flower Hat Mushroom ~ ” (Harukara)

Bagaimanapun, Harukara terus memanggang berbagai macam jamur. Mereka tumbuh dengan berbagai warna, sejauh ini aku berpikir jamur yang berada di hutan memiliki warna yang mirip warna pepohonan. 

Bumbu yang disebut Elvin ini mirip dengan kecap asin dan juga mirip dengan itu. Setiap jamur yang Harukara pilih memiliki tekstur yang berbeda, jadi itu sangat menarik. 

“Namun demikian, itu adalah kesalahanku tidak mengenali ada banyak jamur yang bisa dimakan di sini. Hutan ini adalah harta karun bahan makanan. " (Azusa)

" Itu benar—. Elf tidak tinggal di hutan hanya untuk pertunjukan. Kedua Jamur ini bagus digunakan sebagai obat dan aman untuk dimakan—! Fufufufu! " (Harukara)

Harukara sekarang sedang tegang. Tentu saja, memanggangnya di luar dan kemudian memakannya membuatnya terasa seperti pesta. 

“Saya harukara akan menngajarkan anda metode untuk memaksimalkan berkah dari hutan ini, jadi tolong perlakukan saya dengan baik. Fufufufu! ” (Harukara)

“ Itu ide yang bagus! Semuanya, berbahagia! ” (Azusa)

Kami tidak punya sake, jadi kami mengetuk kantin kami bersama sebagai pengganti untuk bersulang. 
(Catatan : tidak tahu mau translate bagaimana ini 'We had no sake, so we tapped our canteens together as a replacement for a toast. ')

“Yah, jamurnya sangat enak. Putriku dan Leica juga perlu memakan ini juga. ” (Azusa)

“ Eeh, karena hanya sejauh ini, dengan pengetahuanku aku bisa membimbing master sebanyak yang kamu mau! Fufufufufufufufu! ” (Harukara)

“ Hei, Harukara, kamu terlalu banyak tertawa ~ ” (Azusa)

“ Itu benar, kan ~. Aku juga berpikir aku terlalu banyak tertawa ~. Tapi aku tidak bisa berhenti ~. Fufufufufu! ” (Harukara)

Oh Apa yang dia maksud dengan 'tidak bisa berhenti'? 

“Um, Harukara ...... apa mungkin kamu makan jamur beracun?” (Azusa)

“Itu konyol. Saya adalah ahli jamur, Master tahu. Saya memiliki pengetahuan tentang jamur. Ini adalah light-brown darkness, tidakkah master setuju? Ini di sini adalah Jamur Benimusume. dan ini, ini adalah jamur Ushi no Hohoemi yang beracun? ” (Harukara)

“ Itu jelas beracun! ” (Azusa)

“ Huh …………? ” (Harukara)

Untuk sesaat, Harukara berdiri diam. 

“Sial ~, begitukah, begitukah? Bahkan dengan sepengetahuanku, aku memasukkan bermacam-macam sehingga ada yang tercampur, jadi aku membuat kesalahan dan memakan jamur beracun yang dicampur ~. Fufufufufufufu! ” (Harukara)

“ Meskipun kamu memiliki pengetahuan, kamu tidak bisa menggunakannya dengan benar! ” (Azusa)

Yah, orang-orang ceroboh cenderung memasukan hal buruk tanpa pandang bulu. Ada masalah seperti itu juga......? 

“Maksudku, apakah kamu baik-baik saja setelah menelan racun? Bukankah lebih baik bagimu untuk memuntahkannya......? ”  (Azusa)

“ Aah, efeknya hanya membuatmu tertawa, jadi tidak ada masalah ~. Saya hanya akan tertawa selama satu jam paling lama~. Fufufufu. ” (Harukara)

Itu agak tidak menyenangkan karena cara dia tertawa bukanlah tawa biasanya, tetapi lebih seperti senyuman yang menyeramkan. Yah, sepertinya itu tidak disebut Ushi no Hohoemi Mushroom tanpa alasan. 

“Aku belum mengalami gejalanya, jadi pasti itu jamu yang belum kumakan. Aku belum meletakkan tanganku pada jamur yang satu ini. " (Azusa)

" Yah, begitu. Fuu. ” (Harukara)

Entah bagaimana, entah bagaimana di tertawa sombong.

“Ini berbahaya, kamu tahu. Bisakah kamu memeriksa jamurnya ?? Kamu membuat makan dengan  jamur yang berbeda-beda . " 

" Mari kita periksa semuanya kemudian. Jamur Island Wave tidak mengandung racun. The Citrus Aurantium Thin Mushroom tidak mengandung racun. Segitiga Chestnut Mushroom memiliki racun. " (Harukaraa)

" Sesuatu yang beracun tercampur lagi! " (Azusa)

" Uaaah! Itu benar! Aku berguna untuk bagian medis! " (Harukara)

Aku ingin tahu apakah baik-baik saja bagi orang yang ceroboh untuk membuat obat ...... 

" Ini adalah sesuatu yang belum aku makan. Apakah ini dampak yang lain? ”  (Azusa)

“ ada satu. ” (Harukara)

Dia seperti orang yang menjalani hidupnya sebagai eksperimen biologis berjalan. 
Lebih jauh lagi, bahkan ketika suaranya tidak keluar, karena efek racunnya, Harukara tersenyum.

"jenis gejala yang akan keluar dari jamur ini ......?" (Azusa)

"Itu tidak menyebabkan kecanduan seperti obat, tetapi euforia moderat memberikan dampak kepada pikiran dan tubuh. Ada kasus-kasus di mana orang-orang yang sangat depresi diberi resep obat dengan satu bagian dari tanah jamur ini dicampur dan diubah menjadi bubuk. Namun, jika pemakaiannya berlebihan, dikatakan memunculkan *efek afrodisiak. "(Harukara)
 (Catatan : Afrodisiak atau aphrodisiac adalah zat yang dapat meningkatkan libido.)

" Apakah itu baik? " (Azusa)

Sebenarnya, aku dapat mengubah kanjinya, tetapi aku berharap bahwa aku salah mendengarnya. 

“Itu berarti akan ada waktu dimana perasaan cabul ―――― muncul.” (Harukara)

* Jiii ~ *, Harukara menatapku. 

Harukara maju selangkah lebih dekat. Aku merasa takut, jadi Aku mundur selangkah. 

"Mengapa kamu mundur, Master?"(Harukara)

"Karena kau terkena efek racun." (Azusa)

===================

=================

Harukara meletakkan jarinya di dadanya, dan memberi isyarat yang mirip dengan menekankan payudaranya. 

“Master, aku ... tidakkah kamu akan melakukan hal-hal baik denganku ......?” (Harukara)

“Aku menolak!” (Azusa)

Racun itu pasti berpengaruh. Aku Kabur. aku  merasakan sebuah krisis mendekat! Tentu saja, Harukara mengikutinya. 

"Tidak apa-apa ー! Ini benar-benar akan terasa menyenangkan ー! ” (Azusa)

“ Iyu bukanlah hal normal! ”

Aku senang aku tidak membawa Farufa dan Sarusha bersama ……. Itu akan sangat buruk untuk pendidikan mereka, dan jika dia menyerang anakku, itu tidak akan menjadi bahan lelucon lagi ....... 
Faktanya, karena aku hanya melarikan diri, itu akan menjadi kemenangan yang mudah bagiku karena sihir levitasi, tapi itu mungkin buruk bagi elf cabul dengan tubuh yang keterlaluan dilepaskan di hutan sendirian.

Bisa juga dikatakan bahwa aku bertanggung jawab sebagai atasannya karena aku adalah Masternya; jika mereka bertemu pemburu binatang dari desa, mereka juga akan memiliki masalah melindungi kesucian Harukara. 

Aku tidak punya pilihan selain melarikan diri karena dia mengejarku. 

“Tolong tunggu, Master!” (Harukara)

“Dalam arti lain, kamu diselamatkan oleh fakta bahwa aku perempuan, muridku ……” (Azusa)

Jika aku seorang laki-laki, aku tidak akan menyangkal kemungkinan menyerah pada keinginan duniawiku. Secara keseluruhan, dia terlihat sangat luwes, dan memiliki tubuh di mana bagian-bagian yang terbuka menonjol keluar. 

Sebaliknya, tubuhku tidak menguntungkan untuk berolahraga, jadi sementara berulang kali memeriksa di bagian belakangku, aki tentu saja merayu Harukara. 

Berbicara tentang mengapa aku memeriksa tubuhnya, itu karena hutan itu sangat berbahaya.
Tiba-tiba, wajah Harukara menghilang dari pandangan. 

“Uaah! Aku terjatuh, aku telah gagal - Hyauu ー! ” (Harukara)

Harukara kehilangan pijakannya, lalu tubuhnya jatuh ke lereng.  Dia mungkin tidak akan mati karena itu tanah, tapi dia mungkin kakinya akan keseleo, atau mendapat luka. 

"Ya ampun ......" (Azusa)

Segera aku kembali, mengulurkan tanganku, dan meraih tangan Harukara. Kecepatan: 841 ,Itu hanya mungkin dilakukan karena statusku yang luar biasa. 

“Aku lolos dari kematian ....... Master......” (Harukara)

“Kamu murid yang cukup merepotkan ……” (Azusa)

“Karena Master telah menyelamatkanku, seperti yang diduga, Master mencintaiku ……? (Harukara)

"Cepatlah Hilang Racun ......?" (Azusa)

Setelah racun itu memudar, Harukara bersujud, menundukkan kepalanya berulang kali.

“Saya benar-benar minta maaf, saya minta maaf! Aku telah membuat master kesusahan! ” (Harukara)

“ Memang benar bahwa kamu telah menggangguku. Namun, tidak dapat membantu setelah membicarakan apa yang telah terjadi, jadi aku akan memaafkanmu kali ini. ” (Azusa)

“ Terima kasih banyak! ” (Harukara)

Harukara tersenyum. Dia adalah seorang *farmakolog yang telah membuat banyak kesalahan, tetapi senyumnya pasti sulit dibenci. 
(TL : Farmakologis - orang yang bersertifikat dalam ilmu yang mempelajari dan menghasilkan pengetahuan tentang obat-obatan )

“Selain itu, jika kamu dalam masalah, panggil aku.” (Azusa)

“Panggil untuk apa?” (Harukara)

“Beelzebub.” (Azusa)

Wajah Harukara menjadi pucat dan berkata, 

“Maafkan aku untuk itu!” (Harukara)



No comments:

Post a Comment