Tuesday, July 24, 2018

Harry Potter and The Cursed Child - Bahasa Indonesia 1.1.4


Part 1

Adegan 1 

Scene 4
Scene Transisi

Sekarang kita memasuki perubahan waktu dari dunia lain. Adegan ini secara keseluruhan berisi tentang sihir. Perubahan yang cepat terjadi saat peralihan kedua dunia. Tidak ada adegan individu, melainkan hanya penggalan-penggalan dan potongan cerita seiring berjalannya waktu.

Sekarang kita berada di dalam Hogwarts, di Aula Besar, dan semua orang menari-nari disekeliling Albus.

Polly Chapman       : Albus Potter.
Karl Jenkins            : Seorang Potter. Di tahun kita.
Yann Fredericks     : Dia punya rambutnya. Dia punya rambut persis seperti dia.
Rose                       : Dan dia sepupuku. (Saat mereka berbalik) Rose Granger-Weasley. Senang bertemu denganmu.

Topi Seleksi melayang melalui siswa, yang akan menentukan Asrama mereka.
Dengan cepat terlihat bahwa topi itu mendekati Rose, yang tegang karena nasibnya akan ditentukan.

Topi Seleksi            : Aku telah melakukan pekerjaan ini selama berabad-abad
Disetiap kepala siswa yang aku duduki
Dari pikiran aku mengambil keputusan
Karena aku adalah Topi Seleksi yang terkenal

Aku menyeleksi tinggi, juga menyeleksi rendah
Aku telah menyelesaikan tugas ini dengan tebal dan tipis
Jadi pakailah aku dan kau akan tahu
Di mana tempatmu yang sebenarnya…

Rose Granger-Weasley. (Dia meletakkan dirinya di kepala Rose) Gryffindor!

Sorakan dari Gryffindor saat Rose bergabung dengan mereka.

Rose                       : Terima kasih Dumbledore.

Scorpius berjalan dan menggantikan tempat Rose di bawah tatapan Topi Seleksi.

Topi Seleksi            : Scorpius Malfoy. (Dia meletakkan dirinya di kepala Scorpius) Slytherin!

Scorpius mengharapkan ini, dia mengangguk dan setengah tersenyum. Sorakan dari Slytherin saat dia bergabung dengan mereka.

Polly Chapman       : Ya, itu masuk akal.

Albus berjalan dengan cepat ke depan panggung.

Topi Seleksi            : Albus Potter. (Dia meletakkan dirinya di kepala Albus -                                     dan kali ini dia tampaknya berpikir lebih lama - dia                                             kebingungan) Slytherin!

Terjadi keheningan.

Keheningan yang sempurna dan mendalam.

Lalu di antara para siswa, ada yang sedikit melintir, dan berkata-kata di dalamnya.

Polly Chapman       : Slytherin?
Craig Bowker Jr.     : Wow! Potter? Di Slytherin.

Albus meninggalkan tempatnya, dengan ketidakyakinan. Scorpius tersenyum, senang, lalu dia berteriak ke arahnya.

Scorpius                 : Kau bisa berdiri di sampingku!
Albus                      : (Benar-benar kebingungan) Yah. Baiklah.
Yann Fredericks     : Aku kira rambutnya tidak sama.
Rose                       : Albus? Tapi ini salah, Albus. Ini seharusnya tidak terjadi.


Kemudian… Madam Hooch mengumumkan tentang pelajaran sapu terbang.

Madam Hooch        : Nah, apa yang kalian semua tunggu? Semua orang berdiri di dekat sapu. Ayo cepat naik. (Semua siswa bergegas ke posisi di samping sapu mereka) Julurkan tangan kalian di atas sapu, dan katakan, "Naik!"
Semua Siswa         : Naik!

Sapu Rose dan Yann melayang ke tangan mereka.

Rose dan Yann      : Ya!
Madam Hooch        : Ayolah, sekarang, aku tidak punya waktu untuk pemain ski. Ucapkan "Naik" "Naik" seperti yang kau maksud.
Semua Siswa         : (Kecuali Rose dan Yann) Naik!

Sapu-sapu beterbangan, termasuk Scorpius. Hanya Albus yang tersisa dengan sapunya di lantai.

Semua Siswa         : (Kecuali Rose, Yann, dan Albus) Ya!
Albus                      : Naik. Naik. Naik.

Sapunya tidak bergerak. Bahkan tidak satu milimeter pun. Dia menatapnya dengan putus asa.

Beberapa siswa cekikikan.

Polly Chapman       : Demi jenggot Merlin, sungguh memalukan! Dia benar-benar tidak seperti ayahnya, bukan?
Karl Jenkins            : Albus Potter, Slytherin Payah.
Madam Hooch        : Baik. Anak-anak. Waktunya terbang.


Dan tiba-tiba Harry muncul entah dari mana di samping Albus ketika Stasiun tengah berasap.

Kita kembali ke Peron Sembilan Tiga-Perempat dan waktu telah berlalu tanpa disadari. Albus sekarang satu tahun lebih tua (Sama dengan Harry yang telah bertambah usia)

Albus                      : Aku memintamu, Ayah, jika kau - jika kau lebih baik berdiri agak jauh dariku.
Harry                      : (Senyum) Anak-anak kelas dua tidak suka terlihat dengan ayah mereka, bukankah begitu?

Beberapa penyihir yang kegirangan mengelilingi mereka.

Albus                      : Bukan. Hanya saja - kau adalah kau dan - dan aku adalah aku dan -
Harry                      : Itu hanyalah pandangan orang, oke? Orang-orang memandang. Dan mereka memandangku, bukan dirimu.

Seorang penyihir yang kegirangan meminta tanda tangan Harry - Harry pun memberikan tanda tangannya.

Albus                      : Pada Harry Potter dan putranya yang mengecewakan.
Harry                      : Apa artinya itu?
Albus                      : Pada Harry Potter dan putra Slytherin-nya.

James bergegas melewati mereka, membawa tasnya.

James                     : Slythering Slytherin, berhentilah dengan kesibukanmu, saatnya naik ke kereta.
Harry                      : Tidak perlu, James.
James                     : (Akan pergi) Sampai jumpa di Natal, Ayah.

Harry melihat Albus, yang khawatir.

Harry                      : Al -
Albus                      : Namaku Albus, bukan Al.
Harry                      : Apakah anak-anak lain bersikap tidak baik? Itu saja? Mungkin kau harus mencoba membuat beberapa teman lagi… Tanpa Hermione dan Ron aku tidak bisa bertahan di Hogwarts, aku tidak akan bisa bertahan sama sekali.
Albus                      : Tapi aku tidak butuh Ron dan Hermione. Aku sudah - aku sudah punya teman, Scorpius, dan aku tahu kalau ayah tidak menyukainya tapi dia yang aku butuhkan.
Harry                      : Dengar, selama kau bahagia, itu yang terpenting bagiku.
Albus                      : Kau tidak perlu membawaku ke stasiun, Ayah.

Albus mengambil kopernya dan membuat situasi semakin rumit.

Harry                      : Tapi aku ingin berada di sini…

Albus pun pergi. Draco Malfoy, dengan jubahnya yang sempurna, juga gaya rambut ekor kuda pirangnya, muncul dari dalam kerumunan untuk menemui Harry.

Draco                      : Aku butuh bantuan.
Harry                      : Draco.
Draco                      : Sebuah rumor - tentang keturunanku - sepertinya tidak akan berakhir. Murid-murid Hogwarts mengejek Scorpius tentang hal itu tanpa henti - jika saja Kementrian bisa merilis sebuah pernyataan penegasan bahwa semua Pembalik Waktu telah dihancurkan dalam Pertempuran Departemen Misteri…
Harry                      : Draco, biarkan saja rumor itu - rumor itu akan segera berakhir.
Draco                      : Anakku sedang menderita dan - Astoria belum baik akhir-akhir ini - jadi dia membutuhkan semua dukungan yang bisa dia dapatkan.
Harry                      : Jika kau menjawabnya, maka kau membenarkan rumor itu. Ada rumor tentang Voldemort yang memiliki anak, Scorpius bukanlah yang pertama dituduh oleh Kementerian, demi kebaikanmu dan juga kebutuhan kita, kita perlu untuk membuktikannya.

Draco mengerutkan kening, merasa kesal, sedang aula pun mulai kosong. Rose dan Albus bersiap-siap dengan koper mereka.

Albus                      : Begitu kereta berangkat, kau tidak perlu berbicara denganku.
Rose                       : Aku tahu. Kita hanya perlu berpura-pura di depan orang dewasa.

Scorpius berjalan menuju mereka - dengan harapan besar dan koper yang lebih besar.

Scorpius                 : (Penuh harapan) Hai, Rose.
Rose                       : (Mengabaikan Scorpius) Sampai jumpa, Albus.
Scorpius                 : (Masih berharap) Dia meleleh.


Sekarang kita berada di Aula Besar dan Profesor McGonagall berdiri di depan mereka dengan senyum lebar di wajahnya.

Proff. McGonagall  : Aku sangat senang untuk mengumumkan anggota Tim Quidditch terbaru Gryffindor - kami - (dia menyadari dia tidak bisa parsial) Kau adalah pemburu baru terbaik - Rose Granger-Weasley.

Aula pun penuh dengan sorakan. Scorpius bertepuk tangan di samping mereka semua.

Albus                      : Apakah kau bertepuk tangan untuknya juga? Kita membenci Quidditch dan dia bermain untuk Asrama lain.
Scorpius                 : Dia sepupumu, Albus.
Albus                      : Apakah kau pikir dia akan bertepuk tangan untukku?
Scorpius                 : Aku pikir dia brilian.


Para siswa dan Albus tengah memulai kelas Ramuan.

Polly Chapman       : Albus Potter. Seseorang yang tidak relevan. Bahkan potret berbalik ke arah lain ketika dia muncul di tangga.

Albus membungkuk di atas ramuan.

Albus                      : Dan sekarang kita tambahkan - apakah itu tanduk bicorn?
Karl Jenkins            : Tinggalkan dia dan anak Voldemort itu, kataku.
Albus                      : Hanya dengan sedikit darah salamander…

Ramuan itu meledak dengan keras.

Scorpius                 : Oke. Apa ini yang dimaksud dengan pembalik-ramuan? Apa yang perlu kita ubah?
Albus                      : Semuanya.

Dan dengan itu, waktu terus berjalan - mata Albus menjadi lebih gelap, wajahnya menjadi lebih besar dan pudar. Dia masih anak yang penuh aksi, tetapi dia berusaha untuk tidak mengakuinya.


Sekarang kita kembali ke Peron Sembilan Tiga-Perempat dengan ayahnya - yang masih berusaha untuk membujuk putranya (dan dirinya sendiri) bahwa semuanya akan baik-baik saja. Keduanya telah bertambah usia satu tahun lagi.

Harry                      : Tahun ketiga. Tahun besar. Ini formulir izinmu untuk Hogsmeade.
Albus                      : Aku benci Hogsmeade.
Harry                      : Bagaimana bisa kau membenci tempat yang belum pernah kau kunjungi?
Albus                      : Karena aku tahu tempat itu akan penuh dengan siswa Hogwarts.

Albus melipat formulir itu.

Harry                      : Coba saja - ini adalah kesempatanmu untuk menjadi gila di Honeydukes tanpa sepengetahuan ibumu - jangan, Albus,  jangan berani kau melakukannya.
Albus                      : (Sambil mengangkat tongkatnya) Incendio!

Bola kertas menyembur ke nyala api dan naik di atas panggung.

Harry                      : Demi seluruh hal bodoh!
Albus                      : Hal yang ironis bahwa aku tidak mengharapkannya akan berhasil. Aku sangat buruk dalam mantra itu.
Harry                      : Al-Albus, aku telah bertukar kabar dengan Profesor McGonagall - dia bilang kau mengisolasi diri sendiri - kau tidak kooperatif dalam pelajaran - kau bermuka masam - kau -
Albus                      : Jadi, apa yang seharusnya aku lakukan? Memantrai diri sendiri sehingga populer? Menyatukan diri ke dalam Asrama baru? Transfigurasi diri menjadi siswa yang lebih baik? Kau hanya perlu mengucapkan mantra, Ayah, dan ubah aku menjadi seperti dirimu, oke? Itu akan lebih baik untuk kita berdua. Aku harus pergi. Kereta akan segera berangkat. Dan aku harus menemukan temanku.

Albus berlari ke Scorpius, yang duduk di atas kopernya, dan tampak muram.

(Albus merasa senang) Scorpius… (Kemudian merasa prihatin) Scorpius… Apakah kamu baik-baik saja?

Scorpius tidak mengatakan apa-apa. Albus mencoba membaca mata temannya.
                               Ibumu? Apakah bertambah buruk?
Scorpius                 : Itu bahkan lebih buruk dari sebelumnya.

Albus duduk di samping Scorpius.

Albus                      : Aku pikir kau mengirim burung hantu…
Scorpius                 : Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan.
Albus                      : Dan sekarang aku tidak tahu harus berkata apa…
Scorpius                 : Katakan apa saja.
Albus                      : Apakah ada sesuatu…?
Scorpius                 : Datanglah ke pemakaman.
Albus                      : Tentu saja.
Scorpius                 : Dan jadilah teman baikku.


Topi Seleksi berada di tengah panggung dan kita kembali ke Aula Besar.

Topi Seleksi            : Apakah kau takut dengan apa yang kau dengar?

                               Takut aku akan mengucapkan nama yang kau takutkan?
Bukan Slytherin! Bukan Gryffindor!
Bukan Hufflepuff! Bukan Ravenclaw!
Jangan khawatir, nak, aku tahu pekerjaanku,
Kau akan belajar tertawa, walau pertama-tama kau akan belajar menangis.
Lily Potter. Gryffindor!

Lily                          : Ya!
Albus                      : Hebat.
Scorpius                 : Apakah kau benar-benar berpikir dia akan datang kepada kita? Para Potter tidak termasuk dalam Slytherin.
Albus                      : Kecuali yang satu ini. (Ketika dia mencoba untuk pergi ke belakang, para siswa lainnya tertawa. Dia menatap mereka semua) Aku tidak memilih, kau tahu? Aku tidak memilih untuk menjadi putranya.



Sebelumnya | TOC | Selanjutnya |

No comments:

Post a Comment