Thursday, August 2, 2018

I've Been Killing Slimes For 300 Years - Chapter 13 Bahasa Indonesia


Chapter 13 - Mama?


Sejak kontak pertamaku dengan Leica, kedamaianku terancam selama beberapa hari, tetapi gelombang itu akhirnya tenang. Dengan kata lain, aku akan terbiasa tinggal dengan dua orang di rumah.

Karena masih ada banyak ruang di rumah, waktu pribadi dan ruang pribadi dijamin. Untuk melengkapi, memasak, membersihkan, belanja, dan yang demikian dialokasikan oleh sistem *on-duty, sehingga sebagai hasilnya, aku dapat beristirahat. Karena ini hubungan antar murid dan guru, itu bukan hubungan yang setara, meskipun dapat dikatakan ideal untuk berbagi ruang.
(Catatan : tugas membersihkan,memasak dll)
(TL: Aku menuntut keadilan untuk kesempatan yang sama bagi naga! Terutama Leica!)

Di masa lalu, ketika aku tinggal di Jepang, berbagi ruang adalah hal biasa. Ada beberapa orang yang berbagi kamar untuk berbicara dengan teman-teman mereka, jadi mungkin ada orang yang bisa memulai pembicaraan seperti itu.

Hanya saja, sebenarnya, bisa dikatakan berbagi ruang itu sangat merepotkan. Pertama-tama, sangat melelahkan untuk hidup bersama orang-orang yang memiliki sikap yang sangat berbeda denganmu. Temanku juga bertengkar dengan anak yang tinggal bersamanya, sampai, akhirnya, dia akhirnya hidup sendiri.

Selain itu, hubungan juga bisa menjadi rumit. Mengabaikan teman sekamarmu yang akan mengirim email atau LINE-mu secara acak, aku telah mendengar cerita itu dari orang lain tentang menjadi gila dan menyuruh mereka keluar.

Selain itu, ada sistem tugas pembersihan, yang bisa sulit ketika kamu tinggal dengan orang yang suka membolos. Hidup dengan seseorang yang tidak memiliki akal sehat dan moralitas publik itu sulit.

Bahkan jika kamu melakukan pekerjaan untuk orang itu, sementara membersihkan itu sendiri tidak sulit, kerusakan psikologis yang diterima sangat kuat.
(TL : membersihkan itu tidak sulit (-_-) )

Selain itu, karena aku telah menerima banyak laporan yang mengganggu, aku sudah, selama hampir 300 tahun, berpikir bahwa hidup sendiri adalah yang terbaik. Tapi, jika kamu berbagi ruang dengan seseorang yang kamu sayangi, maka tidak apa-apa. Begitulah perasaanku tentang hidup bersama Leica.

Karena Leica memberitahuku setiap hari, "Aku bisa belajar sesuatu dari Azusa-sama setiap hari," itu pasti bermanfaat. Aku cukup ragu tentang apa yang dapat aku ajarkan kepada Leica, meskipun mungkin agak aneh, seorang murid yang baik dilengkapi dengan kekuatan untuk menemukan yang terbaik dari dalam diri pembimbing mereka. Meski begitu, aku diselamatkan sedikit.

Meskipun aku tidak memeriksanya secara langsung, 'Penyihir dari dataran tinggi mengalahkan seekor naga' informasi ini setidaknya tersebar di seluruh provinsi Nanterre.

Selain itu, cerita bahwa naga menjadi muridku juga telah menyebar. aku memiliki ketakutan yang meningkat pada *Doujouyaburi, tetapi tampaknya sebaliknya.
(Catatan : Doujouyaburi itu semacam penantang petarung)

Dengan kata lain, ini berarti bahwa sejak awal, para petualang yang dengan jelas menganggap dirinya lebih lemah daripada naga menyerah untuk menantangku. Berkat itu, aku bisa menikmati hidup damai. Pada siang hari, Leica membersihkan rumah, dan menggunakan waktu luangnya, dia menghabiskan waktunya bermalas-malasan sambil membaca grimoires.

Aku ingat memori tertentu dalam kehidupanku sebelumnya. Tepat, itu adalah memori dari ibuku yang membersihkan kamar sementara di kamarku sendiri aku sedang membaca manga, majalah, dll. Jadi, ini adalah ketika budak perusahaan dibebaskan dari pekerjaan untuk waktu yang lama- "Pulang Pulang."

Serupa dengan itu waktu bahagia karena sesuatu yang mirip dengan berbagi kamar, pada akhir hari aku menyadari sesuatu!.Karena aku hidup sendiri, aku tidak ingat kesenangan selama hidupku.
Itu yang terbaik. Hore untuk berbagi kamar.

Tentu saja, aku membersihkan pada hari-hari aku bertugas. Dalam hal itu, aku tidak akan menggunakan pengaruhku sebagai seorang guru. Sebaliknya, aku sadar bahwa bertindak sendiri penting sampai taraf tertentu sangat buruk.

Bahkan ketika Leica pulang ke rumah, aku ingin dia mengalami sensasi ibu melakukan segalanya.
? Dalam hal apapun, aku bisa bersantai lebih banyak dibandingkan ketika levelku 99 bocor. Aku berharap kedamaian ini akan bertahan selamanya.

Oh tunggu, itu peryataan itu......

Kamu tidak seharusnya memikirkan hal-hal seperti itu ......

Don don, don don.

ada orang yang mengetuk pintu.

Aku bertanya-tanya, siapa itu?

Tidak banyak orang yang sering datang ke rumah ini.

“Haruskah aku membukanya?” (Leica)

“Tidak usah Leica, tolong lanjutkan membersihkan. Aku yang akan membukanya. ” (Azusa)

Aku menutup grimoire dan menuju pintu masuk.

Ketika aku membuka pintu, seorang gadis dengan rambut biru berdiri di sana.

Umurnya kira-kira sekitar 10 tahun?

Orang dengan rambut biru, aku tidak memiliki banyak kenangan melihat orang-orang seperti itu bahkan setelah datang ke dunia ini.Ekspresi wajahnya ceria, dan mata berkilaunya menatapku dengan tatapan terpaku.Setidaknya, dia memberikan aura seorang anak yang tersesat.

===========
===============

"Selamat siang, ada yang bisa kubantu?" (Azusa)

Karena dia bukan seorang petualang yang datang mengatakan bertarung denganku atau semacamnya, aku menenangkan ekspresi wajahku.

Dataran tinggi di sekitar sini damai, dan aku kira juga akan ada anak-anak bermain.

“Akhirnya, kami bertemu! aku sangat senang! ” (Anak Kecil)

Apa? Apakah aku juga populer di kalangan anak-anak?

"Senang bertemu denganmu, mama!" (Anak Kecil)

Aku dengan ajaib berubah menjadi batu.

Ngomong-ngomong, itu tidak berarti seseorang telah membuat sihir *petrifikasi, itu hanyalah kata-kata hiasan.
(Catatan : Petrifikasi itu artinya membeku menjad batu)

Mama? Anak ini, katanya mama?

“Yah …… aku bukan ibumu? Tentunya ibumu adalah orang yang berbeda, kan? " (Azusa)

" Eh-? Itu tidak benar. Mama adalah mama Farufa. Farufa, mengerti dengan jelas. ” (Farufa)

Ini adalah kasus aneh ketika seorang gadis mulai memanggil seseorang, mereka baru saja bertemunya dan langsung memanggilku mama.

Namun, ada baiknya ini tidak terjadi di desa. Desas-desus yang sangat aneh akan mulai. Lebih jauh, karena itu adalah desa, itu akan menyebar lebih cepat. Kebetulan, dalam 300 tahun ini, aku belum pernah jatuh cinta di dunia ini. Aku punya alasan yang tepat untuk itu. Sebagai penyihir dengan keabadian, bahkan jika aku jatuh cinta dengan orang lain, pasanganku akan menjadi tua dan mati.

Meskipun sudah cukup sulit untuk melihat penduduk desa mati, jika itu adalah kekasihku, itu akan sangat menyakitkan. Untuk alasan itu, untuk mencegah jatuh cinta, aku tetap sadar menjaga emosiku agar tidak jatuh cinta.

Juga, sampai batas tertentu, hanya orang-orang di desa yang memiliki hubungan denganku.

Dari sudut pandang penduduk desa, penyihir adalah dewa penjaga yang telah ada di sini sejak mereka lahir. Meski ditakuti dan disegani sebagai sasaran ibadah, ia tidak akan menjadi cerita romantis.
Dengan itu menjadi kasusnya, aku hidup tidak berhubungan dengan urusan cinta.

Secara alami, ini berarti aku tidak punya anak.

“Namamu Farufa-chan?” (Azusa)

“Ya, Farufa” (Farufa)

“Farufa-chan, orang yang harus kamu panggil mama adalah orang yang melahirkan Farufa-chan dan membawanya. Wanita lain seharusnya tidak disebut mama. ” (Azusa)

Tentunya, definisi mama harus sedikit berbeda di masyarakat umum.

"Itu tidak benar. Farufa lahir dari mama. ” (Farufa)

…………?

Oke, ini aneh …………

Jika aku berpikir jauh ke belakang, tidak peduli apa, aku tidak akan bisa lupa melahirkan anak. Bahkan jika ratusan tahun berlalu, aku tetap tidak akan lupa.

“Azusa-sama, siapa dia, siapa yang datang ? ” (Leica)

Karena yakin bahwa sambutanya cukup lama, Leica tampaknya berhenti membersihkan untuk datang meilhatnya.

“Ini Farufa. aku datang untuk menemui mama. " (Farufa)

" Ah! Azusa-sama, anakmu datang! " (Leica)

" Tidak, aku tidak punya. Anak ini salah paham. ” (Azusa)

“ Farufa tidak salah paham apapun. ” (Farufa)

“ Azusa-sama, apa kamu mungkin seorang ibu tiri? ” (Leica)

Informasi itu terlalu rumit, dan dengan demikian, kebingungan terjadi ……

Aku siap untuk bertarung dengan seorang petualang“ Doujouyaburi ”, tetapi tantangan ini terlalu rumit.

“Aku tahu kau juga disebut The Witch of the Platea. Adikku juga sedang menyelidikinya. ” (Farufa)

“ Kau punya adik perempuan ?! ” (Farufa)

Tampaknya aku harus menjadi ibu dari setidaknya dua anak perempuan. Apa yang terjadi ......

"Dan kamu lihat, karena adik perempuanku ingin membunuh mama, aku pikir aku harus memberitahumu, jadi aku datang ke sini." (Farufa)

"Hidupku sedang ditargetkan ?!" (Azusa)
(Catatan Editor : jujur ini sangatlah lucu )

Tiba-tiba, suasanana jadi tegang ...


No comments:

Post a Comment