Friday, August 3, 2018

I've Been Killing Slimes For 300 Years - Chapter 16 Bahasa Indonesia

Chapter 16 - Anggota Keluarga Baru


Sejak Sharusha pingsan setelah terkena serangan Lecia, untuk saat ini, krisis telah berlalu. 
Karena kita tidak bisa membiarkannya tidur di tanah, jadi kita membiarkannya tidur di kamar tamu. 
Ruang tamu juga dilengkapi dengan baik. Ketika Leica sedang memperluas gedung, ia membuat ruangan ini. Satu jam kemudian, Sharusha bangun. 

“U, U ~ n, dimana ini ......” (Sharusha)

“Ah, Sharusha bangun!” (Farufa)

Farufa-chan segera mendekatinya. 

"Ahh, Nee-chan — ah, the Witch of the Plateau ada di sini!" (Sharusha) 

Leica dan aku berada di ruangan yang sama juga. 

"Kamu, karena Leica mengalahkanmu dan kamu pingsan, untuk saat ini, kami kami membawamu di sini." (Azusa)
(TL: Penulis benar-benar salah ketik. Menulis と り あ ず bukannya と り あ え ず.) 

“Simpati yang yang berlebihan akan mengakhiri hungan seseorang. Sharusha memiliki sihir yang disebut Crushing Evil - " (Leice)

" Sebenarnya, karena aku sudah menggunakan semua mana yang kupunya, aku yakin akan menang "(Sharusha)

"Kamu tidak akan bisa menggunakan sihirmu lagi selama beberapa dekade."(Azusa) 

Wajah Sharusha menjadi pucat. Kemungkinan dia menyadari bahwa dia tidak bisa menggunakan sihir. Aku juga mendengarnya dari kakak, Farufa-chan, yang memperjelas. Ini akan menjadi masalah setelah menggunakannya selama sekitar satu jam. 

"Se, seperti ... apa yang telah terjadi pada kehidupan Sharusha sampai sekarang ......" (Sharusha)

“Aku tidak tahu. Sangat menyedihkan hanya hidup demi balas dendam. Lebih baik, lebih baik hidup biasa saja. ” (Azusa)

“ A-apa maksudmu …… ” (Sharusa)

“ Jika aku mati, kamu, akan kehilangan tujuan hidupmu. Melihat aku masih hidup, kamu dapat kembali untuk membalas dendam padaku . ” 

Aku pikir itu sedikit terlalu memaksa membuat pernyataan seperti itu, tetapi Sharusha mendengarkan dengan cukup serius. 

“Kamu bisa berpikir seperti itu ……?” (Sharusha)

“Sepertinya begitu.” (Azusa)

Sepertinya dia yakin dengan kata-kataku, jadi aku sedikit senang. Sharusha melihat ke arah lengannya. Ada *tapal diikat dan dikompresi di sana. 
(Catatan : Tapal adalah obat dalam bentuk cairan kental atau bubur (biasanya dilumaskan pada kulit perut) menurut KBBI)

“Mama, benar-benar tahu banyak tentang obat!” (Farufa)

“Leica terluka saat bertempur. aku percaya bahwa dia akan pulih dua kali lipat dari manusia biasa. 
tapi Aku tidak terlalu akrab dengan kecepatan pemulihan dari spirit slime. ” (Azusa)

“ The Witch of the Plateau, bahkan sampai ke titik ini …… ” (Sharusha)

Witch adalah pekerjaan di mana seseorang berurusan dengan herbal. Lebih dari sekadar goresan kecil membutuhkan perawatan medis. ” 

“ Namun, tidak ada manfaat dari ini! ” (Sharusha)

Anak ini bertanya tentang segala hal. 

“Bagaimanapun, aku adalah orang tua kandungmu. Oleh karena itu, aku tidak dapat meninggalkanmu sendirian. ” (Azusa)

Tidak, bahkan jika aku bukan orang tuanya, jika aku melihat seorang anak kecil jatuh, aku akan membantunya. Namun, tidak perlu mengatakan itu karena aku adalah orang tuanya. Karena suatu alasan, air mata muncul di mata Sharusha. 

"Y, meskipun kamu mengatakan kamu adalah orang tuaku ...... t, tapi kamu adalah musuh dari slime ......" (Sharusha)

Farufa-chan memegang tangan Sharusha. 

“Sharusha, kamu harus berhenti menjadi keras kepala.” (Farufa)

Nee-san …… 

(TL: baris termudah sampai sejauh ini!) 

“Slime dan manusia selalu bertarung. Bahkan sekarang, slime selalu dikalahkan. Bahkan jika mama meninggal, kenyataan itu tidak akan berubah. ” (Azusa)

Tentu saja, jumlah slime yang aku kalahkan dalam skala global tidak signifikan ……. 

“Selain itu, mari berpikir tentang hidup dengan cara yang akan membuat kita berdua bahagia. Itu lebih menyenangkan, bukan? ” (Azusa)

Untuk kata-kata itu, Sharusha mengangguk setuju. Meskipun dia terlihat kekanak-kanakan, Farufa-chan adalah kakak yang dapat diandalkan.

"Azusa-sama, sepertinya aku tidak mengerti yang satu ini." (Leica)

Leica, yang telah melihat dari awal sampai akhir, tampaknya lega. 

“Terlihat seperti itu. Aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi kali ini …… ” (Azusa)

“ Ah, itu benar, Azusa-sama, omelet yang kubuat, dan masakanku, jika kita dapat membaginya 
menjadi sekitar empat porsi yang sama, aku pikir itu akan menjadi benar jika mereka memiliki selra makan yang sama. "(Leica)

Entah bagaimana, itu adalah ekspresi yang mencolok. 

“Tapi, Leica, apakah empat porsi yang sama akan cukup?” (Azusa)

“Itu, aku akan membuatnya lebih ......” (Leica)

Mari kita terima  dengan niat baiknya. aku mendekati 2 putriku. 

“Karena kamar masih kosong, tidak apa-apa kalau kamu tinggal di sini. Sebenarnya, maukah kalian tinggal di sini. " (Azusa)

Untuk mulai , gaya hidup kedua orang ini adalah sebuah misteri, bagaimanapun, aku harus bertanya nanti 

“Ya! Farufa, ingin hidup bersama mama! ”  (Farufa)

Pihak Onee-chan tidak masalah. Sekarang, sisi adik perempuannya. Sharusha tampak ragu-ragu, 

"The Witch of the Plateau ......" (Sharusha)

"Memanggilku the Witch of the Plateau itu dilarang. pilihlah itu sesuatu yang mirip dengan keluarga. ” (Azusa)

Tak lama, Sharusha mengalihkan tatapannya ke arahku, 

“ …… I-ibu. ” (Sharusha)

Katanya. Dengan rasa memberontak. 

"Hidup bersama Sharusha memang bagus...." 

"Baiklah, kalau begitu, sudah diputuskan. Mari berpesta hari ini! ” 

Ketika memperdalam persahabatan seseorang, pertama-tama adalah mengadakan pesta. Ini berbeda dari dulu di mana Kamuu tidak mau berpartisipasi dalam pesta minum. 

“Aku ingin tahu apakah aku harus membuat kue tart.” (Azusa)

“Yaaaay! Aku suka kue tart! ” (Farufa) 

Kata Farufa dengan riang. 

"Kalau begitu, aku akan membuat telur dadar lain." (Leica)

"Yaaaay! Aku juga suka omelet! ” (farufa)

Farufa hanyalah tipe yang menyukai semuanya. 

Di sisi lain, Sharusha lebih santai―― 

Tanpa senyum di wajahnya, dia berkata.

"Ibu ...... memasak, aku akan membantu juga ......" (Sharusha) 

"Ya terima kasih. Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan? ” 

Terus terang, aku tidak punya perasaan bersalah karena membunuh slime. Selain itu, dengan logika ekstrim semacam itu, karena manusia dalam banyak situasi memakan makhluk hidup, agar tidak mati satu-satunya pilihan adalah membunuh sebagai gantinya.

Namun demikian, memang benar bahwa anak-anak ini lahir dari aku mengalahkan slime, aku berpikir bahwa setidaknya aku harus bertindak sebagai ibu mereka. 

Selain itu, aku hanya berpikir bahwa anak-anak ini membutuhkan seorang ibu. Mereka mungkin bisa hidup sendiri, tetapi lebih baik bagi mereka untuk memiliki tempat tinggal. 

Di dunia yang berbeda sebagai Whitch menjalani kehidupan yang santai selama sekitar 300 tahun. 
Terus membunuh slime, aku punya dua putri kembar. 
Hidup, ada berbagai hal yang terjadi saat Kamuberumur panjang. 

Yah, bukan kehidupan yang santai dengan banyak anggota keluarga bagus juga. 

“Ngomong-ngomong, apakah spirit Slime OK dengan makanan biasa?” (Azusa)

“Kita tidak harus makan, tapi tidak apa-apa untuk makan juga.” (Sharusha)

Sharusha sambil melihat ke bawah, menjawab. Aku secara bertahap bisa berkomunikasi dengannya. 

"Ah ......" 

Wajah Leica berubah menjadi sesuatu yang menyadari ada sesuatu yang buruk. 
Dan kemudian, Leica meminta maaf kepada Farufa. 

"Um ...... slime, apa mereka baik-baik saja membunuh mereka?"  (Leica)

"Tidak apa-apa ~. Itu juga karena prinsip alam ~. ” (Farufa)

“ Kau tidak perlu terlalu khawatir. ” Sharusha

Sepertinya latihan Leica akan berlanjut seperti biasa.



No comments:

Post a Comment