Part 1
Adegan 1
Scene 2
Peron Sembilan Tiga-Perempat
Ditutupi oleh uap putih tebal yang membumbung dari Kereta
Api Hogwarts.Scene 2
Peron Sembilan Tiga-Perempat
Dan sama sibuknya seperti Stasiun King Cross – Alih-alih
orang-orang dengan setelan tajam yang menjalani keseharian mereka – Dan
sekarang, beberapa dari penyihir berjubah mencoba mengucapkan selamat tinggal
kepada anak-anak mereka.
Albus : Ini dia.
Lily : Wow!
Albus : Peron Sembilan tiga-perempat.
Lily : Dimana mereka? Apakah
mereka disini? Mungkin mereka
tidak datang?
tidak datang?
Harry menunjuk
Ron, Hermione, dan putri mereka, Rose.
Lily berlari kencang ke arah mereka.
Lily berlari kencang ke arah mereka.
Paman
Ron. Paman Ron !!!
Ron berbalik
ke arah mereka ketika Lily menghampirinya. Dia mengangkatnya ke dalam
pelukannya.
Ron : Jika saja kau bukan Potter favoritku.
Lily : Apakah paman sudah menemukan trik itu
untukku?
Ron : Maksudmu produk
bersertifikat dari Sihir Sakti Weasley, napas pencuri-hidung?
Rose : Ibu! Ayah akan melakukan hal itu lagi.
Hermione : Kamu bilang bercanda, dia bilang
serius, aku bilang – di antara keduanya.
Ron : Tunggu sebentar. Biarkan
aku mengunyah... udara ini. Dan sekarang tinggal masalah kecil… Maaf jika
nafasku sedikit berbau bawang…
Dia
menghembuskan nafas di wajah Lily. Lily cekikikan.
Lily : Paman bau bubur.
Ron : Bing. Bang. Boing. Nona
muda, bersiaplah untuk tidak bisa mencium bau sama sekali…
Dia
berpura-pura mengambil hidung Lily.
Lily : Di mana hidungku?
Ron : Ta-da!
Tangannya
kosong. Ini adalah trik yang payah. Tetapi semua orang menikmatinya.
Lily : Paman konyol.
Albus : Semua orang menatap kita lagi.
Ron : Itu karenaku! Aku sangat
terkenal. Eksperimen hidungku melegenda!
Hermione : Itu benar-benar sesuatu.
Harry : Lalu, apakah parkirnya mulus?
Ron : Tentu saja. Hermione tidak
percaya aku bisa lulus tes mengemudi Muggle, benar kan? Dia pikir aku memantrai
petugas ujiannya.
Hermione : Aku tidak memikirkan hal semacam
itu, aku sepenuhnya percaya kepadamu.
Rose : Dan aku sepenuhnya
percaya bahwa Ayah telah memantrai petugas ujian.
Ron : Oi!
Albus : Ayah… (Albus menarik jubah Harry.
Harry melihat ke bawah)
Apakah Ayah berpikir – bagaimana jika aku – bagaimana jika aku dimasukkan ke Slytherin…
Apakah Ayah berpikir – bagaimana jika aku – bagaimana jika aku dimasukkan ke Slytherin…
Harry : Dan apa yang salah dengan itu?
Albus : Slytherin adalah rumah
ular, juga dipenuhi sihir hitam… Itu bukan tempat untuk penyihir pemberani.
Harry : Albus Severus, kau diberi
nama sama seperti dua kepala sekolah Hogwarts. Salah satunya adalah Slytherin
dan dia pria paling berani yang pernah aku tahu.
Albus : Tapi misalnya aku masuk…
Harry : Jika itu penting bagimu,
Topi Seleksi akan mempertimbangkan perasaamu juga.
Albus : Benarkah?
Harry : Dulu aku juga begitu. (Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia
katakan sebelumnya, itu muncul di pikirannya sejenak) Hogwarts akan menjadi
bagian darimu, Albus. Aku berjanji padamu, tidak ada yang perlu ditakutkan.
James : Menjauhlah dari Thestral. Hati-hati dengan
Thestral.
Albus : Aku pikir mereka tidak terlihat!
Harry : Dengarkan para profesor,
jangan dengarkan James, dan bersenang-senanglah. Sekarang, jika kalian
tidak ingin ketinggalan kereta, kalian harus segera naik…
Lily : Aku akan mengejar keretanya.
Ginny : Lily, kemarilah.
Hermione : Rose. Ingatlah untuk mengirimkan
salam kami kepada Neville.
Rose : Ibu, aku tidak bisa memberi salam kepada profesor!
Rose masuk
ke dalam kereta. Lalu Albus berbalik memeluk Ginny dan Harry untuk
terakhir kali sebelum mengikuti Rose.
Albus : Baiklah kalau begitu. Selamat tinggal.
Dia
naik ke kereta. Hermione, Ginny, Ron, dan Harry berdiri memandang kereta –
sementara peluit ditiupkan dan kereta mulai berjalan meninggalkan peron.
Ginny : Mereka akan baik-baik saja, kan?
Hermione : Hogwarts adalah tempat yang
besar.
Ron : Besar. Hebat. Penuh
makanan. Aku akan memberikan apa saja agar bisa kembali.
Harry : Aneh, Al khawatir dia akan masuk ke Slytherin.
Hermione : Itu bukan apa-apa, Rose khawatir
apakah dia akan memecahkan rekor skor Quidditch ditahun pertama atau keduanya.
Dan seberapa awal dia akan mendapatkan O.W.L.s.
Ron : Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan
ambisinya.
Ginny : Dan bagaimana menurutmu, Harry, jika Al – masuk
Slytherin?
Ron : Kau tahu, Gin, kami
selalu berpikir ada kemungkinan dulu kau masuk ke Slytherin.
Ginny : Apa?
Ron : Sejujurnya, Fred dan George membuat sebuah
buku.
Hermione : Bisakah kita pergi sekarang?
Orang-orang menatap kita, kalian tahu.
Ginny : Orang-orang selalu menatap
ketika kalian bertiga bersama juga di saat kalian terpisah. Orang-orang selalu
memperhatikan kalian.
Mereka
berempat keluar. Ginny menahan Harry.
Harry…
Dia akan baik-baik saja, bukan?
No comments:
Post a Comment