Sunday, July 22, 2018

Harry Potter and The Cursed Child - Bahasa Indonesia 1.1.2


Part 1

Adegan 1 

Scene 2
Peron Sembilan Tiga-Perempat

Ditutupi oleh uap putih tebal yang membumbung dari Kereta Api Hogwarts.

Dan sama sibuknya seperti Stasiun King Cross – Alih-alih orang-orang dengan setelan tajam yang menjalani keseharian mereka – Dan sekarang, beberapa dari penyihir berjubah mencoba mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka.

Albus               : Ini dia.
Lily                   : Wow!
Albus               : Peron Sembilan tiga-perempat.
Lily                   : Dimana mereka? Apakah mereka disini? Mungkin mereka
tidak datang?


Harry menunjuk Ron, Hermione, dan putri mereka, Rose.
Lily berlari kencang ke arah mereka.
Paman Ron. Paman Ron !!!
Ron berbalik ke arah mereka ketika Lily menghampirinya. Dia mengangkatnya ke dalam pelukannya.

Ron                 : Jika saja kau bukan Potter favoritku.
Lily                   : Apakah paman sudah menemukan trik itu untukku?
Ron                 : Maksudmu produk bersertifikat dari Sihir Sakti Weasley, napas pencuri-hidung?
Rose                : Ibu! Ayah akan melakukan hal itu lagi.
Hermione        : Kamu bilang bercanda, dia bilang serius, aku bilang – di antara keduanya.
Ron                 : Tunggu sebentar. Biarkan aku mengunyah... udara ini. Dan sekarang tinggal masalah kecil… Maaf jika nafasku sedikit berbau bawang…

Dia menghembuskan nafas di wajah Lily. Lily cekikikan.

Lily                   : Paman bau bubur.
Ron                 : Bing. Bang. Boing. Nona muda, bersiaplah untuk tidak bisa mencium bau sama sekali…

Dia berpura-pura mengambil hidung Lily.

Lily                   : Di mana hidungku?
Ron                 : Ta-da!

Tangannya kosong. Ini adalah trik yang payah. Tetapi semua orang menikmatinya.

Lily                   : Paman konyol.
Albus               : Semua orang menatap kita lagi.
Ron                 : Itu karenaku! Aku sangat terkenal. Eksperimen hidungku melegenda!
Hermione        : Itu benar-benar sesuatu.
Harry               : Lalu, apakah parkirnya mulus?
Ron                 : Tentu saja. Hermione tidak percaya aku bisa lulus tes mengemudi Muggle, benar kan? Dia pikir aku memantrai petugas ujiannya.
Hermione        : Aku tidak memikirkan hal semacam itu, aku sepenuhnya percaya kepadamu.
Rose                : Dan aku sepenuhnya percaya bahwa Ayah telah memantrai petugas ujian.
Ron                 : Oi!
Albus               : Ayah… (Albus menarik jubah Harry. Harry melihat ke bawah)
Apakah Ayah berpikir – bagaimana jika aku – bagaimana jika aku dimasukkan ke Slytherin…
Harry               : Dan apa yang salah dengan itu?
Albus               : Slytherin adalah rumah ular, juga dipenuhi sihir hitam… Itu bukan tempat untuk penyihir pemberani.
Harry               : Albus Severus, kau diberi nama sama seperti dua kepala sekolah Hogwarts. Salah satunya adalah Slytherin dan dia pria paling berani yang pernah aku tahu.
Albus               : Tapi misalnya aku masuk…
Harry               : Jika itu penting bagimu, Topi Seleksi akan mempertimbangkan perasaamu juga.
Albus               : Benarkah?
Harry               : Dulu aku juga begitu. (Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia katakan sebelumnya, itu muncul di pikirannya sejenak) Hogwarts akan menjadi bagian darimu, Albus. Aku berjanji padamu, tidak ada yang perlu ditakutkan.
James             : Menjauhlah dari Thestral. Hati-hati dengan Thestral.
Albus               : Aku pikir mereka tidak terlihat!
Harry               : Dengarkan para profesor, jangan dengarkan James, dan bersenang-senanglah. Sekarang, jika kalian tidak ingin ketinggalan kereta, kalian harus segera naik…
Lily                   : Aku akan mengejar keretanya.
Ginny               : Lily, kemarilah.
Hermione        : Rose. Ingatlah untuk mengirimkan salam kami kepada Neville.
Rose                : Ibu, aku tidak bisa memberi salam kepada profesor!

Rose masuk ke dalam kereta. Lalu Albus berbalik memeluk Ginny dan Harry untuk terakhir kali sebelum mengikuti Rose.

Albus               : Baiklah kalau begitu. Selamat tinggal.

Dia naik ke kereta. Hermione, Ginny, Ron, dan Harry berdiri memandang kereta – sementara peluit ditiupkan dan kereta mulai berjalan meninggalkan peron.

Ginny               : Mereka akan baik-baik saja, kan?
Hermione        : Hogwarts adalah tempat yang besar.
Ron                 : Besar. Hebat. Penuh makanan. Aku akan memberikan apa saja agar bisa kembali.
Harry               : Aneh, Al khawatir dia akan masuk ke Slytherin.
Hermione        : Itu bukan apa-apa, Rose khawatir apakah dia akan memecahkan rekor skor Quidditch ditahun pertama atau keduanya. Dan seberapa awal dia akan mendapatkan O.W.L.s.
Ron                 : Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan ambisinya.
Ginny               : Dan bagaimana menurutmu, Harry, jika Al – masuk Slytherin?
Ron                 : Kau tahu, Gin, kami selalu berpikir ada kemungkinan dulu kau masuk ke Slytherin.
Ginny               : Apa?
Ron                 : Sejujurnya, Fred dan George membuat sebuah buku.
Hermione        : Bisakah kita pergi sekarang? Orang-orang menatap kita, kalian tahu.
Ginny               : Orang-orang selalu menatap ketika kalian bertiga bersama juga di saat kalian terpisah. Orang-orang selalu memperhatikan kalian.

Mereka berempat keluar. Ginny menahan Harry.
Harry… Dia akan baik-baik saja, bukan?

Harry               : Tentu saja dia akan baik-baik saja.




Sebelumnya | TOC | Selanjutnya |

No comments:

Post a Comment